Majelis Sinergi Kalam, disingkat Masika, adalah salah satu organ dari organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). ICMI didirikan pada 6 Desember 1990 dalam Simposium Nasional Cendekiawan Muslim, yang kemudian dilanjutkan dengan Muktamar I ICMI khusus untuk pembentukan dan pendeklarasian ICMI di Kampus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, Masika ICMI secara resmi didirikan tiga tahun kemudian, tepatnya pada 8 Oktober 1993 di Cisarua, Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Masika lahir melalui acara Pertemuan Nasional (PERNAS) I 'Majelis Sinergi Kalam' yang diselenggarakan oleh ICMI Pusat di bawah arahan dan koordinasi Ibu Dr. Marwah Daud Ibrahim dan rekan-rekan.
Pernas Masika I berlangsung selama tiga hari, pada 8-10 Oktober 1993, di Hotel Evergreen, Puncak, Bogor, Jawa Barat, dengan tema 'Membangun Tradisi Kecendekiawanan Kaum Muda'.
Berdasarkan dokumen pendirian Masika ICMI pada 8 Oktober 1993 di Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Pernas I Masika ICMI diawali dengan Simposium Nasional yang dihadiri oleh 53 peserta undangan khusus.
Beberapa tokoh yang aktif dalam forum Pernas I dan berperan penting dalam lahirnya Masika ICMI antara lain: A.E. Priyono, Andrinof A. Ch., Yudi Latif, Hamid Bayaib, Abdul Munim, Abdul Hamid, dan Ade Armando. Sedangkan tokoh senior ICMI yang mendukung proses pendirian Masika adalah Dr. Marwah Daud Ibrahim, Prof. Dawam Rahardjo, Dr. Jimly Ashiddiqie, S.H., M.A., Dr. A. Watik Pratiknya, Adi Sasono, dan Soetjipto Wirasardjono.